GOWA - GenBI Komisariat UIN Alauddin Makassar Deputi Pendidikan sukses laksanakan kegitan BBF (Bedah Buku Film). Kegiatan ini mengangkat tema “Mencetus Generasi Cendekia Dalam Upaya Mewujudkan Impian” yang di selenggarakan di Meelo Cafe dan Resto, Kabupaten Gowa. (31/10/2022).
Adapun tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang film yang di adaptasi dari buku, serta mengetahui kelebihan dan kekurangan buku sehingga bisa diaplikasikan di kehidupan nyata.
Kegiatan dimulai dengan laporan ketua panitia, yaitu Afnan Nur Ilman, ia mengatakan “dengan menyelenggarakan kegiatan bedah buku dan film ini dapat memberikan manfaat bagi yang menonton film tersebut”.
Sambutan pertama oleh Eka Wahyuni Darmayanti, selaku Direktur Manajemen SDM komisariat UIN Alauddin Makassar.
“Bedah buku dan film ini dapat mengembangkan kreatifitas teman - teman dan bisa mengambil pesan moral dari film ini nantinya, " ucapnya.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Wilayah Sulawesi Selatan, Muh. Ilham Anugrah Syam.
"Saya mengapresiasi dari kinerja panitia yang sudah menyiapkan kegiatan ini dan selalu menciptakan inovasi-inovasi untuk komisariat UIN Alauddin, saya juga berharap teman-teman semua nantinya dapat menggali informasi dari kegiatan ini, ” ujarnya.
Sambutan ketiga sekaligus membuka acara secara resmi, yaitu Dr. H. Kaswad selaku Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama UIN Alauddin Makassar.
Kaswad menyampaikan, Buku ini sangat filosofis dan penuh makna tentang anak-anak yang mempunyai cita-cita tinggi tapi tidak didukung oleh lingkungan sekitarnya. Kaidah di dalam buku dan film ini salah satunya adalah manjadda wajadda.
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran film “Negeri 5 Menara”. Setelah pemutaran film, dilanjutkan dengan bedah buku dan film Negeri 5 Menara, yang dihadirkan langsung juga pemantik yaitu H. Muchtar Jaya S.M., M.MUM, selaku Koordinator Deputi Pendidikan Tahun 2018.
Ia mengatakan “Esensi Negeri 5 menara merupakan film yang memberikan kode untuk kita jangan takut dalam mewujudkan mimpi. Ada banyak perspektif di film ini seperti agama, pendidikan, sosiologi bahkan hukum. Inti dari film ini ada tiga yakni, Man jadda wa jada Man Shobaru yasbiru, Man shara ala darbi wasala” Ucapnya.
Setelah itu juga ada sesi tanya jawab, dan diakhir kegiatan dilakukan foto bersama oleh seluruh peserta BBF (Bedah Buku dan Film).
Reporter: Salsa