Bawakan Kuliah Umum di Dili, WR IV Unibos Angkat Topik Mitigasi Bencana Berlandaskan Hasil Analisis Kota Dili

MAKASSAR  - Dr. Ir. Agus Salim, M.Si. selaku Wakil Rektor IV Universitas Bosowa (Unibos) bawakan materi dalam agenda Seminar Internasional yang diselenggarakan oleh Dili Institute of Technology dalam rangkaian kegiatan International Education Expo 2024 yang berlangsung di Dili, Timor Leste, Sabtu, 8 Juni 2024.

Adapun dalam kuliah umum ini, Dr. Ir. Agus Salim, M.Si. membawakan materi dengan topik “Mitigasi Bencana Dalam Perspektif Penataan Ruang” yang diikuti oleh mahasiswa sebagai peserta kuliah umum.

Baca juga: Muhamad Faishal, Pelopori Gen Z dan Presentasikan Rencana Hukum Web 3.0 pada Forum Global di Hadapan Pemimpin Dunia

Dalam wawancara bersama Dr. Ir. Agus Salim, M.Si. beliau menjelaskan tujuan dipilihnya topik ini sebagai materi yang akan dibawakan dalam kuliah umum.

“Materi mitigasi bencana dalam perspektif penataan ruang ini dibawakan berdasarkan hasil analisis di Kota Dili yang menunjukkan bahwa Kota Dili masih terhitung sebagai kota yang rawan bencana. Sehingga kami harap dengan dibawakannya materi ini bisa berkontribusi dalam menambah ilmu dan pengetahuan peserta terkait mitigasi bencana, ” jelasnya.

Baca juga: Hadiri KKDN Seskoal Angkatan Ke 61, PJ Sekda Sampaikan Pentingnya Pembinaan Bela Negara Bagi Generasi Muda

Selanjutnya, dalam materi yang disampaikan, ia juga mengungkapkan pentingnya mitigasi dalam perencanaan wilayah dan kota.

“Memahami terkait mitigasi dalam perencaan wilayah dan kota perlu untuk dilakukan sebab dengan perencanaan wilayah dan kota maka terbuka kesempatan untuk menciptakan dan menjaga peradaban manusia yang dapat hidup berdampingan dan bersahabat dengan alam, ” ungkapnya.

Baca juga: Djohar Arifin Husin: Biaya Akreditasi Prodi Perguruan Tinggi Sebaiknya Kembali Jadi Tanggung Jawab Negara

Terakhir, ia menyimpulkan materi dengan menekankan kembali aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam perencanaan wilayah dan kota.

“Dengan demikian, perencanaan wilayah dan kota harus dilakukan dengan berbasis mitigasi bencana, dilakukan secara berkelanjutan memanfaatkan kearifan lokal, serta memperhatikan daya dukung lingkungan, ” tutupnya.

Baca juga: Terapkan ISO 9001:2015, Mendorong Tata Kelola SMK Kehutanan Negeri Makassar Lebih Baik